Header Ads

Puisi Dalam Terjaga





Sebuah Puisi

Dalam Terjaga

Pagi menjelang bersama hangat sinar mentari
duduk seorang gadis menanti hangat cahaya surya
angin menari seirama gemulai dedaunan
rambut terurai, melodi mulai mengalun.

Dalam hujan cahaya, wajahnya memerah
rambut tergerai, sebagian menyelip di sela daun telinga

kuhampiri bidadari itu, ia tersenyum
Runtuh rongga dadaku
tulang-belulangku roboh tak berdaya
Ia begitu rupawan, lebih tinggi dari bangsawan
bahkan lebih lembut dari awan.

Rasanya, Aku tak ingin masuk surga
kalau bukan dia pendampingku.

Dalam betahnya mata berjaga
angin, hujan, setia menjadi kawan

No comments