Header Ads

SEMINAR NASIONAL


Seminar Nasional bersama Habiburahman El Shirazy
Di Aula gedung B STKIP PGRI Sumbar, membahas tentang sastra religi
Islam dalam perkembangan sastra Indonesia
 

            Padang, ETTA NEWS_Rabu (15/3) Seminar Nasional bertema sastra religi islam dalam perkembangan sastra Indonesia diadakan oleh hima Pindo di Aula gedung B STKIP PGRI Sumbar. Dalam Seminar Nasional ini hima Pindo menghadirkan Habiburahman El Shirazy sebagai  narasumber. Seminar Nasional yang diikuti semua mahasiswa dan umum dengan insert Rp 50.000.
            Seminar Nasional diadakan jam 13.00 WIB. Seminar ini diadakan untuk mengetahui bagaimana perkembangan sastra religi dalam perkembangan sastra indonesia. Kedatangan Habiburahman El Shirazy disambut dengan tarian pasambahan dengan meriah. Seminar berjalan dengan lancar, tertip dan hikmat. Sebelum Habiburahman menyampaikan materi seminarnya seluruh peserta seminar menyayikan lagu Indonesia Raya dengan hikmat, yang menjadi pemateri adalah Habiburahman El Shirazy dan Iswadi Bahardur.
            Habiburahman El Shiray atau biasa dipanggil kang Habib menjelaskan panjang lebar materinya tentang sejarah religi islam. Kang Abik juga membacakan sedikit kutipan novel terbarunya yang berjudul “Api Tauhid”. Dalam kontek jati diri seorang sastrawan muslim yang boleh disebut sastrawan yang dai atau dai yang sastrawan. Aksi seorang sastrawan muslim dianggap tidak benar jika tidak telahir dari kematangan jiwa islamnya yang terpancarnya dalam aksi kesehariannya yang islami, itu adalah salah satu ujaran kang Abik dalam makalahnya.Setelah kang Abik menyampaikan penjelasannya tentang religi islam dilanjutkan dengan pemateri kedua pak Iswadi yakni ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia yang juga membahas tentang perkembangan sastra pertahap di Indonesia. Apabila menelusuri sejarah sastra Indonesia dapat diketahui bahwa sastra religi, sastra agama, atau sastra religius bukanlah sebuah genre yang baru. Jauh sebelum kemunculan novel Ayat-Ayat Cinta di nusantara telah lahir syair, pantun, gurindam dan hikayat yang bernuansa Islam, itu adalah salah ujaran dalam makalahnya.
            Diakhir penyampaian materi dibuka sesi pertanyan dengan 5 orang penanya. Setelah ditunjuk siapa yang  akan bertanya,  masing-masing penanya menyampaikan pertanyaannya secara bergiliran kepada kang Abik dan pak Iswadi. Jawaban atas pertanyaan yang diajukan dijawab dengan jelas oleh kang Abik dan pak Iswadi. Seminar berakhir jam 17.15 WIB, dipengakhiran acara diadakan foto bersaman dengan kang Abik. (Ep).
 

No comments