Header Ads

CORONA, Ihktiar Dengan Tiga Ayat Quran Ini

Virus corona atau yang lebih dikenal dengan COVID-19 ini sudah menyebar secara global. Ribuan korban jiwa berjatuhan, ekonomi menjadi lumpuh, dan banyak permasalahan lainnya.

Menyikapi masifnya penyebaran virus jenis baru ini, para ahli dari berbagai negara berjibaku menyumbangkan tenaga dan pikiran mereka untuk mencari vaksin atupun penawar dari virus tersebut. Baik itu dari negara asal virus itu sendiri yaitu Cina, maupun negara-negara yang sudah memiliki kemajuan teknologi lainnya.

Di Indonesia sendiri, pandemi Covid-19 baru memasuki tahap awal. Dan berbagai langkah sudah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Salah satunya dengan menerapkan Social Distance. Bahkan, sampai solat berjamaah di masjid pun diterapkan hal ini. Terbukti dengan viralnya video solat berjamaah yang tiap jamaahnya berjarak kurang lebih satu meter antar jamaahnya. Bahkan solat jumat pun sampai ditiadakan, tapi mirisnya, malah diganti dengan solat zuhur yang juga berjamaah di masjid yang sama.

Kemudian dengan kebijakan Work From Hom. Dengan sementara merumahkan para pekerja dan pelajar diklaim mampu mencegah penularan Covid-19 ini. Tapi, ini juga menimbulkan masalah. Bagaimana dengan orang yang ekonomi lemah, kalau tak kerja tak makan. Tentu menjadi pekerjaan rumah bagi pembuat kebijakan. 

Meski belum ditemukan obat untuk wabah model baru ini, lantas apakah kita hanya akan berpangku tangan saja? Sebagai umat Islam yang mempunyai pedoman Al-Quran, ada beberapa ayat di dalamnya yang bisa kita baca. Ini sebagai bentuk Ihktiar kita kepada Allah SWT. 
Berikut ayatnya.

Al-Isra ayat 82

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْـقُرْاٰ نِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ ۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَا رًا
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian."

Al-Anbya 83-84

وَاَ يُّوْبَ اِذْ نَا دٰى رَبَّهٗۤ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَ نْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ 
"dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, (Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."

فَا سْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ
"Maka Kami kabulkan (doa)nya lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami."

Kemudian ditambah surah Al-Fatiha

Yang perlu diingat adalah bahwa niat membacanya hanya semata karena Allah. Bukan karena hanya ingin sembuh dari penyakit. Kalau niat kita sudah lurus dan hati kita sudah Ikhlas, yakinlah tidak hanya Corona yang akan sembuh. Apapun penyakiynya pasti akan Allah SWT angkat dari tubuh kita. Kecuali kematian. Hidup mati bergantung pada Allah, tugas kita adalah berusaha berikhtiar.

No comments